Istilah telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang merupakan
gabungan dua kata, yaitu telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian
Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan
komputer dalam sistem telekomunikasi. Telematika berhubungan erat dengan
kebutuhan pengguna (user) untuk pemenuhan informasi yang dinginkan user. Hal
tersebut berhubungan dengan layanan- layanan (service) yang ada pada
telematika. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up
ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem
telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan
salah satu contoh telematika.
Layanan
Telematika Dibagi menjadi 4 bagian :
A.
Layanan Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi
kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi
kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah satu
aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu
organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik
atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan
informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks,
gambar, audio, maupun video. Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar
terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi
pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi
dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri
yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan
dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan
kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
B.
Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar
suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan
berhasil ditembus. Keamanan jaringan disini adalah memberikan peningkatan
tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan
terhadap :
a.
Rahasia (Privacy) : Dengan
banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data
yang sensitive menjadi sulit.
b.
Keterpaduan Data (Data Integrity): Karena
banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi,
resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
c. Keaslian (Authenticity) : Hal ini
sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu
host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan
oleh host lain.
d.
Convert Channel : Jaringan menawarkan
banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data,
karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
DEFINISI
KEAMANAN
a. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang. Pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin
pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
b. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki
wewenang. pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi,
memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan
menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
c. Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar
dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
d. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika
dibutuhkan. pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan,
memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
e. Non-repudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat
menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan. Keamanan informasi diperoleh dengan
mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa
kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak
Serangan
(Gangguan) Terhadap Keamanan Dapat Dikategorikan Dalam Empat Kategori Utama :
a. Interruption
Suatu Aset Dari Suatu Sistem Diserang Sehingga Menjadi Tidak Tersedia Atau Tidak Dapat Dipakai Oleh Yang Berwenang. Contohnya Adalah Perusakan/Modifikasi Terhadap Piranti Keras Atau Saluran Jaringan.
Suatu Aset Dari Suatu Sistem Diserang Sehingga Menjadi Tidak Tersedia Atau Tidak Dapat Dipakai Oleh Yang Berwenang. Contohnya Adalah Perusakan/Modifikasi Terhadap Piranti Keras Atau Saluran Jaringan.
b. Interception
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Mendapatkan Akses Pada Suatu Aset. Pihak Yang Dimaksud Bisa Berupa Orang, Program, Atau Sistem Yang Lain. Contohnya Adalah Penyadapan Terhadap Data Dalam Suatu Jaringan.
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Mendapatkan Akses Pada Suatu Aset. Pihak Yang Dimaksud Bisa Berupa Orang, Program, Atau Sistem Yang Lain. Contohnya Adalah Penyadapan Terhadap Data Dalam Suatu Jaringan.
c. Modification
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Dapat Melakukan Perubahan Terhadap Suatu Aset. Contohnya Adalah Perubahan Nilai Pada File Data, Modifikasi Program Sehingga Berjalan Dengan Tidak Semestinya, Dan Modifikasi Pesan Yang Sedang Ditransmisikan Dalam Jaringan.
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Dapat Melakukan Perubahan Terhadap Suatu Aset. Contohnya Adalah Perubahan Nilai Pada File Data, Modifikasi Program Sehingga Berjalan Dengan Tidak Semestinya, Dan Modifikasi Pesan Yang Sedang Ditransmisikan Dalam Jaringan.
d. Fabrication
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Menyisipkan Objek Palsu Ke Dalam Sistem. Contohnya Adalah Pengiriman Pesan Palsu Kepada Orang Lain.
Suatu Pihak Yang Tidak Berwenang Menyisipkan Objek Palsu Ke Dalam Sistem. Contohnya Adalah Pengiriman Pesan Palsu Kepada Orang Lain.
C.
Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan
dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh SCHILIT pada tahun 1994 dengan
istilah context-awareness.Context-awareness adalah kemampuan layanan network
untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu.Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh: ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal
yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The
Acquisition Of Context : Hal ini
berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang
diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu
sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu
lokasi tersebut.
2. The
Abstraction And Understanding Of Context :Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
3. Application Behaviour Based On The Recognized
Context : Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana
pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang
dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna
terhadap sistem.
Empat
Kategori Aplikasi Context-Awareness Menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, Dan
Roy Want, Yaitu :
1. Proximate Selection : Adalah sebuah
teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi
objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi
dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate
selection ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
2. Automatic
Contextual Reconfiguration : Aspek
terpenting dari salah satu contoh kasus sistem context-aware ini adalah
bagaimana konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem
dan bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi. Sebagai contoh,
penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic
reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai
layaknya fisik suatu benda.
3. Contextual
Informations And Commands : Kegiatan
manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai
contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi
tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari
tujuan contextual information and commands, dimana informasi-informasi tersebut
dan perintah yang akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
4. Context-Triggered
Actions : Cara kerja sistem
context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN.
Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus
dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan
contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada
aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan
dilakukan.
D.
Layanan Perbaikan Sumber ( Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource
Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk
penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi
dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan
penemuan. Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan
perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM).
SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik,
dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang
telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan
SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan
informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran
utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut:
· Peningkatan
kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan
kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai
katalisator pembangaunan.
·
Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang
terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai
peningkatan, dikemukakan oleh TAPSCOTT.
Beberapa contoh layanan telematika dalam pendidikan :
a. E-book
b. E-learning
c. E-Library
Sumber: http://rezadaniss.blogspot.co.id/2013/10/definisi-telematika-perkembangan-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar