Senin, 20 April 2015

1.1.Latar Belakang

Paragraf Deduktif
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula
dalam darah seseorang menjadi tinggi karena kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak
berfungsi baik. Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Diabetes yang disebabkan karena insulin
tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di
dunia (Hans, 2007), dan jumlahnya dari tahun ke tahun makin bertambah.

Paragraf Induktif
Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah
penderita Diabetes Mellitus di dunia (http://medicastore.com/diabetes). Banyak orang
awalnya tidak tahu bahwa mereka menderita diabetes mellitus, di negara-negara Asia lebih
dari 50 persen (bahkan ada yang mencapai 85 persen) penderita diabetes baru mengetahui
diri mereka mengidap diabetes setelah mengalami komplikasi di berbagai organ tubuh
(Hans, 2007). Ketidak tahuan ini disebabkan karena minimnya informasi mengenai diabetes,
gejalanya dan minimnya tenaga dokter spesialis diabetes.

Paragraf Deduktif
Pengetahuan yang kurang mengenai gejala dan cara menangani penyakit diabetes
mellitus serta jumlah dokter spesialis diabetes mellitus yang masih terbatas merupakan
salah satu sebab meningkatnya jumlah orang yang terkena penyakit tersebut. Penulis
bermaksud untuk membuat sebuah sistem pakar berbasis web yang dapat mengatasi nilai
derajat kepercayaan atau faktor kepastian data yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan
pasien melalui metode certainty factor. Harapan penulis dengan dibangunnya sistem ini
adalah supaya dapat membantu dokter atau masyarakat awam sekalipun dalam mengambil
keputusan ketika mendiagnosa penyakit diabetes mellitus.

Pengertian paragraf induktif:
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus diatas.
Pengertian paragraf deduktif:
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.


ARTIKEL


MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN



Manajemen yang secara umum artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau tujuan-tujuan tertentu Atmosudirdjo (1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5) manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. menurut Terry dalam Manullang (2005:1) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan / aktivitas orang atau kelompok orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran, berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai bagian yang saling melengkapi karena mempunyai sasaran dan tujuan yang sama.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan pendidikian pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat, dan generasi ke generasi.
Manajemen sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan


adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing,
directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dalam kenyataannya, sistem informasi sering dikaitkan dengan teknologi, dengan komputer khususnya. Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based information system atau CBIS), tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Berikut beragam definisi
sistem informasi :
1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.



Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan
serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik.
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :
1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)


2. Komponen Perangkat Lunak (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jaringan komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan tetapi
dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan tersebut, ide tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat kompleks.
Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi tersebut menjadi suatu karya maka jawabannya adalah ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap pembangunan sistem informasi.
Seperti yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia, sistem pendidikan menurut Undang- undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas 3 (tiga) klasifikasi yaitu pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui terdiri atas pendidikan sekolah dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama / Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Nah, sekarang bagaimana kita mendefinisikan konsep atas ide kita yaitu membangun sistem informasi pendidikan karena dari masing-masing jenjang pendidikan tersebut di atas, pendekatan atas sistem informasi tentu akan berbeda, karena peraturan yang memayungi


masing-masing jenjang pendidikan tersebut tentunya berbeda yang masing-masing dikelola
oleh suatu peraturan pemerintah.
Mari kita definisikan satu saja jenjang pendidikan yang akan kita wujudkan menjadi suatu sistem aplikasi yaitu : Bagaimana membangun sistem informasi pendidikan menengah, yaitu Bagaimana sistem informasi pendidikan menengah dapat kita implementasi baik di Sekolah Menengah Atas ataupun kejuruan seperti Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah Kejuruan.
Dari konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar dan
proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :
1. Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
2. Adanya mata pelajaran yang akan di pelajari, dan
3. Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dengan demikian kita akan melihat 3 (tiga) domain utama, yang apabila digambarkan
secara sederhana dalam bentuk himpunan dan irisan himpunan maka akan terbentuk sebagai
berikut :

















Gambar 1. himpunan relasi antar domain


Dari himpunan relasi antar domain proses pembelajaran, terlihat beberapa hubungan yang
teriris antar domain tersebut seperti :
1. Bahwa hubungan himpunan guru terhadap murid akan berupa suatu bimbingan dan
counseling;
2. Hubungan antara guru dengan mata pelajaran akan berbentuk kebutuhan akan silabus
pembelajaran atau garis-garis besar haluan pembelajaran.
3. Hubungan antara siswa dengan mata pelajaran akan berbentuk rencana belajar yang ingin
di ambil masing-masing tingkat pembelajaran; serta
4. Hubungan antara ketiga domain tersebut akan berbentuk pertemuan dan tatap muka saat
proses belajar dilaksanakan.
Domain utama dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas
yang menaunginya yaitu :
1. Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur
yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya. Adapun fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua siswa di wujudkan
menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua sistem yang terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan sekolah ke lingkungan
luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal penerimaan siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar sekolah.
2. Peran Depdiknas
3. Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan kontribusi langsung
maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan tersebut.
4. Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah satu pendukung perkembangan sekolah.
5. Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu point penting yang memberikan
dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.
6. Dana Pendidikan
Dari tahapan pendefinisian ide tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dari suatu ide sederhana yaitu membangun sistem informasi sekolah dapat menjadi berubah menjadi suatu konsep yang kompleks.


Menurut sumber lain, dunia pendidikan Indonesia, ternyata masih banyak sekali yang
belum bisa merasakan apa itu pendidikan. Hal yang menarik adalah ketatnya peraturan pemerintah mengenai standarisasi nilai kelulusan yang setiap tahunnya selalu naik, ide yang bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, tapi mereka yang duduk di sana
tidak       menoleh        ke       belakang        apa        yang       seharusnya         dibutuhkan        masyarakat.
"Seandainya saya diangkat sebagai Mentri Depertemen Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi Nasional. Saya akan mengubah Sistem pendidikan yang ada di indonesia menjadi
Sistem       Informasi       Pendidikan       Terkomputerisasi"(Penulis      artikel       dari      sumber      yang
bersangkutan). Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita pertimbangkan, Yaitu : 1. Metode pelajaran yang berbeda antara di kota dan di desa. 2. Kurangnya pemerataan pendidikan.
3. Banyak kebijakan/aturan pendidikan yang mengalami perubahan yang tidak jelas.
4. Dunia pendidikan sangat tertinggal dibandingkan dengan perkembanan teknologi
dinformasi dalam perkembangan zaman.
5. Metode pembelajaran yang masih baku dalam arti pelajar masih kurang komunikatif dan
inspiratif dalam mengemukakan komentarnya. Pelajar hanya mendengarkan dan selalu berorientasi hanya kepada guru saja.
6. Tidak adanya pertukaran informasi, pengetahuan dan sumber daya antara sekolah yang
satu dengan yang lainnya (tidak adanya networking dalam membangun dunia pendidikan).
7. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis teknologi.
8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan belum mempunyai
kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelensia pelajar.
Untuk itu diperlukan satu wadah yang mampu menampung Aspirasi tersebut. Suatu
lembaga pendidikan yang mampu mengatasi persoalan masyarakat. Lembaga yang ditunjuk yang berada dipusat.
Inspirasi yang timbul dalam diri saya adalah setiap sekolah diberikan fasilitas teknologi komputerisasi yang nantinya akan membangun suatu situs web masing-masing sekolah. Web ini akan berisikan keadaan sekolah baik secara fisik maupun non fisik, sarana dan prasarana saat ini termasuk teknologinya, jumlah guru dan murid sehingga setiap sekolah nantinya bisa bertukar informasi satu sama lainnya.


Selanjutnya situs web ini akan ditampung dalam satu server yang terletak di provinsi
masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian seluruh propinsi ini mengumpulkan situs web sekolah ke lembaga yang ditunjuk tadi sehingga terkumpul menjadi satu web nasional. Disinilah Link seluruh sekolah yang ada di Indonesia, disini pulalah kita bisa bertukar informasi mengenai sekolah masing-masing.
Dari pembahasan mengenai istilah manajemen sistem informasi ini, kita bisa mengetahui aspek-aspek yang diperlukan dalam membangun sistem tersebut.



Sumber :
Davis, G., and M. Olson, Management Information Systems, 1984.Manajemen
Pendidikan Indonesia.


http://visiquantum.blogspot.com/2008/08/manajemen-sistem-informasi-pendidikan.html


http://www.rekasel.com/download/Simpedu.pdf


http://www.vitraining.com/products/CIVITAS2x%20%20Academic%20Information%20S
ystem/Brosur%20Civitas2x.pdf


http://oyowartoyo.files.wordpress.com/2008/07/msp304-tugas-1-kebijakan-manajemen-
sistem-pendidikan1.pdf


http://www.cs.ui.ac.id/staf/zhasibua/2007003.pdf


http://pdfdatabase.com/download_file_i.php?qq=pengertian%20manajemen%20sistem%
20informasi%20pendidikan&file=13086126&desc=Draft+Sistem+Informasi+.doc


http://www.ditplb.or.id/files/SI_PLB.pdf


http://www.scribd.com/doc/3846099/MANAJEMEN-SISTEM-EVALUASI-PENDIDIKAN


http://mmt.its.ac.id/library/?p=4767


http://www.scribd.com/doc/8336496/Analisis-Peranan-Sistem-Informasi-Manajemen-
Berbasis-Komputer-Dalam-Proses-Pengambilan


http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2008/09/12/membangun-sistem-informasi-
pendidikan-bagian-i-dari-banyak-tulisan.aspx


http://cumyzigar.blogspot.com/2008/01/sistem-informasi-pendidikan.html



http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-sistem-informasi.htm