ARTIKEL
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
Manajemen
yang secara umum artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan
sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau
tujuan-tujuan tertentu Atmosudirdjo (1986:158). Sedangkan menurut Siagian
(1989:5) manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain. menurut Terry
dalam Manullang (2005:1) manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang
lain. Jadi dapat disimpulkan manajemen
adalah suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan / aktivitas orang atau kelompok orang dalam mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sistem
adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama
untuk mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran, berarti
sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur
yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal
sebagai bagian yang saling melengkapi karena mempunyai sasaran dan tujuan yang
sama.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
saat mendatang.
Menurut
UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sedangkan pendidikian pada dasarnya adalah proses
komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan-keterampilan, di dalam dan di
luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat, dan generasi ke generasi.
Manajemen
sistem informasi pendidikan adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan
aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud
dilaksanakannya manajemen sistem informasi pendidikan
adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi
manajemen seperti planning, organizing, staffing,
directing, evaluating, coordinating, dan
budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dalam kenyataannya, sistem informasi sering dikaitkan
dengan teknologi, dengan komputer khususnya. Sesungguhnya yang dimaksud sistem
informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem
informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis
komputer (computer based information system atau CBIS), tetapi dalam
prakteknya sistem informasi lebih sering
dikait-kaitkan dengan komputer. Berikut beragam definisi
sistem informasi :
1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi
adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi
adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah perusahaan.
Pada
dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan
serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda,
baik sisi manajemen, teknologi
informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan
sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan
tata aturan yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu
sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu
sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan
terkoordinasi karena pembangunan sistem informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga
sistem informasi dapat berjalan
dengan baik.
Sistem informasi memiliki 5 komponen utama pembentuk yaitu :
1. Komponen Perangkat Keras (Hardware)
2. Komponen
Perangkat Lunak (Software)
3. Komponen Sumber Daya Manusia (Brainware)
4. Komponen Jaringan komputer (Netware)
5. Komponen Sumber Daya Data (Dataware)
Ide membangun sistem informasi pada dasarnya merupakan ide ringan akan
tetapi
dengan keterlibatan beberapa unsur yang mendukung atas pembangunan
tersebut, ide tersebut akan berkembang menjadi kompleks ataupun sangat
kompleks.
Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi
tersebut menjadi suatu karya maka jawabannya adalah
ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut
dalam tahap-tahap pembangunan sistem informasi.
Seperti
yang kita ketahui ide membangun sistem informasi sekolah sangat erat dengan konsep dasar dari sistem pendidikan. Di Indonesia,
sistem pendidikan menurut Undang- undang nomor 20 tahun 2003 dikatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Berdasarkan jenjang pendidikan yang di dapat terdiri atas
3 (tiga) klasifikasi yaitu pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi.
Jenjang pendidikan dasar yang kita ketahui terdiri atas pendidikan sekolah
dasar / Madsarah Ibtidaiyah dan sekolah tingkat pertama /
Madrasah tsanawiyah. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah kejuruan, sedang bentuk dari Pendidikan menengah dapat berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah
Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Adapun Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Nah,
sekarang bagaimana kita mendefinisikan konsep atas ide kita yaitu membangun
sistem informasi pendidikan karena dari masing-masing jenjang pendidikan
tersebut di atas, pendekatan atas sistem
informasi tentu akan berbeda, karena peraturan yang memayungi
masing-masing jenjang pendidikan
tersebut tentunya berbeda yang masing-masing dikelola
oleh suatu peraturan pemerintah.
Mari
kita definisikan satu saja jenjang pendidikan yang akan kita wujudkan menjadi suatu sistem aplikasi yaitu : Bagaimana membangun
sistem informasi pendidikan menengah, yaitu Bagaimana sistem informasi
pendidikan menengah dapat kita implementasi baik di Sekolah Menengah Atas
ataupun kejuruan seperti Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah Kejuruan.
Dari
konsep dasar tersebut di atas, dapat kita melihat bahwa untuk suasana belajar
dan
proses pembelajaran terdapat 3 (tiga) hal penting yaitu :
1. Adanya Peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
2. Adanya mata
pelajaran yang akan di pelajari, dan
3. Adanya Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Dengan demikian
kita akan melihat 3 (tiga) domain utama, yang apabila digambarkan
secara sederhana
dalam bentuk himpunan dan irisan himpunan maka akan terbentuk sebagai
berikut :
Gambar 1. himpunan relasi antar domain
Dari himpunan
relasi antar domain proses pembelajaran, terlihat beberapa hubungan yang
teriris antar domain tersebut seperti :
1. Bahwa hubungan himpunan guru terhadap murid akan
berupa suatu bimbingan dan
counseling;
2. Hubungan antara guru dengan mata pelajaran akan
berbentuk kebutuhan akan silabus
pembelajaran atau garis-garis besar haluan pembelajaran.
3. Hubungan antara siswa dengan mata pelajaran akan
berbentuk rencana belajar yang ingin
di ambil masing-masing tingkat pembelajaran; serta
4. Hubungan antara ketiga domain tersebut akan berbentuk
pertemuan dan tatap muka saat
proses belajar dilaksanakan.
Domain utama
dari unsur proses belajar tersebut di atas, tentunya akan memiliki batas
yang menaunginya yaitu :
1. Peran orang tua siswa yang dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu unsur
yang memberikan arahan bagi siswa dalam menyelesaikan proses belajarnya.
Adapun fungsi kontrol atas proses belajar dan mengajar ini peran orang tua
siswa di wujudkan
menjadi suatu komite sekolah yang tugas dan fungsinya mengontrol semua
sistem yang terdapat di sekolah, dari pihak eksternal, serta mempromosikan
sekolah ke lingkungan
luar sekolah, melakukan rapat dengan para orang tua siswa baik di awal
penerimaan siswa baru maupun rapat yang ada kaitannya di luar
sekolah.
2. Peran
Depdiknas
3. Lingkungan sekolah yang merupakan batas yang dapat memberikan
kontribusi langsung
maupun tidak langsung terhadap kualitas pendidikan
tersebut.
4. Sarana dan Prasarana yang ada di sekolah tersebut
dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan sistem yang ada disekolah tersebut, dan merupakan salah
satu pendukung perkembangan sekolah.
5. Standarisasi dan pengawasan merupakan salah satu
point penting yang memberikan
dukungan sistem sekolah ke arah yang lebih baik.
6.
Dana Pendidikan
Dari tahapan pendefinisian ide tersebut di atas, dapat
dilihat bahwa dari suatu ide sederhana yaitu membangun sistem informasi sekolah
dapat menjadi berubah menjadi suatu konsep
yang kompleks.
Menurut sumber lain, dunia pendidikan
Indonesia, ternyata masih banyak sekali yang
belum bisa merasakan apa itu pendidikan. Hal yang menarik adalah
ketatnya peraturan pemerintah
mengenai standarisasi nilai kelulusan yang setiap tahunnya selalu naik, ide
yang bagus untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, tapi mereka yang
duduk di sana
tidak menoleh ke belakang apa yang seharusnya dibutuhkan masyarakat.
"Seandainya saya diangkat sebagai Mentri Depertemen Perencanaan dan
Perancangan Sistem Informasi
Nasional. Saya akan mengubah Sistem pendidikan yang ada di indonesia menjadi
Sistem Informasi Pendidikan Terkomputerisasi"(Penulis
artikel dari sumber yang
bersangkutan). Ada beberapa hal yang menarik yang perlu kita
pertimbangkan, Yaitu : 1. Metode pelajaran yang berbeda antara di kota dan di
desa. 2.
Kurangnya pemerataan pendidikan.
3. Banyak kebijakan/aturan pendidikan yang mengalami perubahan yang
tidak jelas.
4. Dunia pendidikan sangat tertinggal dibandingkan dengan perkembanan
teknologi
dinformasi dalam perkembangan zaman.
5.
Metode pembelajaran yang masih baku dalam arti pelajar masih kurang komunikatif
dan
inspiratif dalam
mengemukakan komentarnya. Pelajar hanya mendengarkan dan selalu berorientasi hanya kepada guru saja.
6.
Tidak adanya pertukaran informasi, pengetahuan dan sumber daya antara sekolah
yang
satu dengan yang lainnya (tidak adanya networking dalam membangun dunia pendidikan).
7. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis
teknologi.
8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan belum
mempunyai
kemampuan multi dimensi yang dapat merangsang multi intelensia pelajar.
Untuk itu diperlukan satu wadah yang mampu menampung Aspirasi tersebut.
Suatu
lembaga
pendidikan yang mampu mengatasi persoalan masyarakat. Lembaga yang ditunjuk yang berada dipusat.
Inspirasi
yang timbul dalam diri saya adalah setiap sekolah diberikan fasilitas teknologi
komputerisasi yang nantinya akan membangun
suatu situs web masing-masing sekolah. Web ini akan berisikan keadaan
sekolah baik secara fisik maupun non fisik, sarana dan prasarana saat ini termasuk teknologinya, jumlah guru dan
murid sehingga setiap sekolah nantinya bisa bertukar informasi satu sama lainnya.
Selanjutnya situs web ini akan ditampung
dalam satu server yang terletak di provinsi
masing-masing yang terhubung dengan daerahnya. Kemudian seluruh propinsi
ini mengumpulkan situs web sekolah ke lembaga yang ditunjuk
tadi sehingga terkumpul menjadi satu web nasional. Disinilah Link
seluruh sekolah yang ada di Indonesia, disini pulalah kita bisa bertukar informasi mengenai sekolah
masing-masing.
Dari pembahasan mengenai istilah manajemen sistem
informasi ini, kita bisa mengetahui aspek-aspek yang
diperlukan dalam membangun sistem tersebut.
Sumber :
Davis, G., and M. Olson, Management Information Systems,
1984.Manajemen
Pendidikan Indonesia.
http://visiquantum.blogspot.com/2008/08/manajemen-sistem-informasi-pendidikan.html
http://www.rekasel.com/download/Simpedu.pdf
http://www.vitraining.com/products/CIVITAS2x%20%20Academic%20Information%20S
ystem/Brosur%20Civitas2x.pdf
http://oyowartoyo.files.wordpress.com/2008/07/msp304-tugas-1-kebijakan-manajemen-
sistem-pendidikan1.pdf
http://www.cs.ui.ac.id/staf/zhasibua/2007003.pdf
http://pdfdatabase.com/download_file_i.php?qq=pengertian%20manajemen%20sistem%
20informasi%20pendidikan&file=13086126&desc=Draft+Sistem+Informasi+.doc
http://www.ditplb.or.id/files/SI_PLB.pdf
http://www.scribd.com/doc/3846099/MANAJEMEN-SISTEM-EVALUASI-PENDIDIKAN
http://mmt.its.ac.id/library/?p=4767
http://www.scribd.com/doc/8336496/Analisis-Peranan-Sistem-Informasi-Manajemen-
Berbasis-Komputer-Dalam-Proses-Pengambilan
http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2008/09/12/membangun-sistem-informasi-
pendidikan-bagian-i-dari-banyak-tulisan.aspx
http://cumyzigar.blogspot.com/2008/01/sistem-informasi-pendidikan.html
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-sistem-informasi.htm