Selasa, 07 Januari 2014

Konflik Organisasi

Konflik organisasi
konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikansebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusahamenyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan perbedaantersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lainsebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajardalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanyaatau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itusendiri.Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflikyang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Definisi konflik Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang bolehberlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi danpertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantungdapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing  masing komponen organisasi memiliki kepentingan atautujuan sendiri  sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individuatau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konfliktersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflikmaka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual,interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatanindividual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lainberhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan responterhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerangsecara negatif (Robbins, 1993).Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lainkarena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebihindividu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237;Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akanmenimbulkan konflik dalam level yang berbeda  beda (Devito, 1995:38

Source : http://www.scribd.com/doc/53322097/Konflik-organisasi